Rabu, 09 September 2015

SEJARAH PMKRI CABANG MEDAN



SEJARAH PMKRI CABANG MEDAN


Setelah perguruan tinggi hadir di Medan dimana ada mahasiswa yang beragama Katolik. Beberapa dari antara mereka  berkeinginan untuk membentuk wadah bagi mahasiswa Katolik. Meskipun demikian, diantara mahasiswa Katolik tersebut, kebanyakan menunggu dibanding dengan jumlah yang memelopori dan merintis.

Angin segar mulai berhembus setelah Pengurus Pusat PMKRI yang kala itu berkedudukan di Jl. Kapasari IV No. 4 Surabaya mengirimkan surat kepada mahasiswa katolik di Medan dijajaki pembentukan PMKRI. Tanggapan terhadap surat Pengurus Pusat PMKRI tersebut cukup responsif, khususnya dari Mgr. Van de Hurj yang kala itu menjabat sebagai Vikaris Apostolik KAM.

Maka segelintir mahasiswa Katolik mencoba mengadakan persiapan. Setelah beberapa mengadakan persiapan-persiapan, terbentuklah panitia persiapan pembentukan PMKRI yang terdiri dari Vincent Gan Ho San sebagai Ketua, dan T. Njok Tok Sing sebagai Sekretaris.

Sambil mempelajari Anggaran Dasar PMKRI, panitia yang berkedudukan di Jl. Shan Hai No.48 ini, mencoba menyusun Anggaran Rumah Tangga. Dalam hal ini mereka mengadakan kontak surat dengan PMKRI di kota-kota lain seperti Surabaya, Bogor, Makasar (Ujung Pandang), termasuk Pengurus Pusat sendiri.

Akhirnya baru pada tanggal 17 September 1957 bertempat di Jl. Hakka, persiapan PMKRI Cabang Medan terlaksana dengan dihadiri 13 mahasiswa ditambah moderator (Pastor C.A.L Rademaker), Kwee Keng Goan, Philem N. Purba, Hyo Tok Song, Karpianus Sipayung, Tjia Djie dan Ong Tiong Ham. Pengurus yang terbentuk antara lain :

Ketua                    : Vincent Gan Ho san
Wakil Ketua        : Cyp Lim I Ho
Sekretaris            : Timerlan Ginting
Bendahara          : Go Beng Hay

Berdirinya PMKRI Cabang Medan memilih Santo Pelindungnya yaitu St. Bonaventura, karena pada saat itu yang mendirikan PMKRI Cabang Medan adalah kebanyakan mahasiswa Katolik dari USU sehingga dengan melihat lahirnya PMKRI adalah untuk rakyat tertindas dan lemah, maka dipilihlah St. Bonaventura sebagai Santo Pelindung.

Pada tahun berdirinya PMKRI Cabang Medan adalah tahun-tahun dimana negeri ini dilanda oleh adanya gerakan komunis yang pada saat itu dianggap adalah sebagai gerakan pengacau sehingga sebagai organ mahasiswa yang juga wajib menjunjung tinggi dan mempertahankan negara sehingga PMKRI turut berjuang untuk menumpas PKI yang dulunya dianggap sebagai gerakan pengacau.

Sekretariat PMKRI yang petama adalah di Jl. Pemuda No. 1 dan kemudian pindah ke Padang Bulan, Gereja Katolik Pasar 6 saat ini, dan setelah itu pindah ke Jl. S Parman No.107 yang saat ini SMA Santo Thomas. Disitu tak lama pindah kembali ke Jl. Pemuda karena tempat tersebut akan digunakan oleh KAM. Dari Jl. Pemuda pindah lagi ke Jl. Mataram No.21, dan akhirnya ke Jl. Setia Budi, Komplek Setia Budi Point, Blok B No.02.

Pada tahun 1999 PMKRI mengalami guncanagan yang sangat dahsyat dan kuat yaitu pecahnya kepengurusan PMKRI yang menyebabkan hancurnya PMKRI sampai tataran struktur dan infra struktur. Dan akhirnya kemudian terselesaikan secara pelan-pelan dengan berbagai cara dari pihak internal dan eksternal yang menginginkan PMKRI tetap jaya di Medan.

Sejarah yang demikian singkat ini dapat berguna nantinya ketika anda sekalian bergelut dan bersetubuh dengan PMKRI.Kini PMKRI Cabang Medan telah berusia (57 tahun) dan telah menghasilkan banyak binaannya. Mereka berkarya dengan profesinya masing-masing mulai dari bidang politik, hukum, bisnis (pengusaha), sosial masyarakat (LSM), dan banyak lagi yang tidak dapat kita sebutkan satu persatu-satu.



ARAH DAN ORIENTASI GERAKAN PMKRI

Arah dan orientasi gerakan PMKRI dimaksudkan sebagai pilihan wilayah gerakan dan keberpihakan, sebagai bagian dari upaya keterlibatan PMKRI dalam mendorong proses perubahan dan trasformasi struktur sosial, ekonomi dan politik. Maka arah dan orientasi gerakan PMKRI ditujukan kepada upaya membangun tatanan demokrasi yang memungkinkan terwujudnya cita-cita perjuangan organisasi sebagaimana ditegaskan dalam rumusan Visi dan Misi PMKRI.

Visi                      :    Terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati.
Misi                :   Berjuang dengan terlibat dan berpihak pada kaum tertindas melalui kaderisasi  intelektual populis yang dijiwai nilai-nilai kekatolikan untuk mewujudkan keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati.
Positioning         :   Organisasi kader intelektual populis yang dijiwai nilai-nilai Kekatolikan dengan garis perjuangan terlibat pada pusat-pusat persoalan sosial.

Adapun proses yang dilakukan dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut di atas, maka PMKRI melakukan usaha-usaha (AD: Pasal 7) yang dapat dikategorikan ke dalam 3 wilayah kegiatan yakni:  1. Kerohanian – mental
  2. Kemasyarakatan – kenegaraan
  3. Kemahasiswaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar